Senyum sebagai hidangan
antara tangis dan gurau
antara ejekan atau usikan
kenakalan menjadi penghias
keakraban menjadi ukuran.
Menghitung hari-hari itu
derasnya beranjak seperti baru
semalam bagai sekenyit mata
luka terserandung mainan belaka.
Berlarian seperti kewajipan
berkubang di parit suatu perayaan
mengheret upih pinang berderet-deret
sorok-sorok dan masak-masak hangit.
Dunia itu dipenuhi kuntum keriangan
penat lelah segera disisihkan
alangkah gagahnya kita mencubit iktibarnya
duka sengsara di bibiir sedia tersenyum suka.
AMINHAD,
SMK Seri Indah, Petaling.
No comments:
Post a Comment