Wednesday, April 29, 2009

Cinta Sayang

Cinta begitu agung
antara isi alam
langit dengan cakewala-Mu, Rabb
dan aku saban detik hanya berusaha
melurusi perjalanan insani
yang sering terfana dan alpa
oleh alur hidup, lopak atau
ranjau yang sengaja dan/ atas
olahku sendiri
di kulit bumi karya-Mu.

Ampuni aku, Rabb
saat aku meninggalkan
kulit Bumi karya-Mu nanti
saat rohku meninggalkan jasadi
yang sementara bukan hakiki
yang indah tetapi tak kurenungi
sekian untai nyawa yang kaupinjamkan
sekian-sekian usia.

AMINHAD,
ALOR SETAR,
29 April, 2009.

Umpama Malam Yang Dipinjamkan

Malam yang dipimjamkan kepadaku
telah sekian puluh tahun
tanpa sesen pun kulunasinya
dengan kekhusyukan amal
sejumlah arus nafas
yang kusedut dan/ kuhembus
barangkali dengan sejumlah
salur nadi atau pembuluh darah
dalam jasadku yang kian
mengering dan kecut ini
hutangku kian menggunung
sedang hayatku mengengsot
dan mendekat lagi ke liang.

Rabb,
ampuni aku,
ampuni aku,
sebelum sampai babak terakhir
itu.

STAR CUTY,
ALOR SETAR 2.15 PG

Tuesday, April 28, 2009

Puisi Kepada Sang Pelukis Detik (Kepada Sdr Halim)

Baru setengah hari kukenal
seperti aku telah menulis sepilih novel
seperti aku bertemu kembali al-marhum JM Aziz
yang mengungkap puisi di dalam gelap
dan kaupantulkan genta riwayatmu
sekarang menjadi sebuah kapal
yang menyelamatkan sepiku.

Terima kasih, saudara
semakin kukenal engkau senyum dan tawa
semakin kukenal ini makna derita
di dalam cembul pamcarobanya.

(Dukaku, ah, hanya secubit
daripada sekian duka pendatang yang
entah berapa lama kaubantu dan
terlonta-lonta).

212,
Hotel City Star,
Alor Star.

Inikah Kesesatan?

Sang laron melanggar marak api
sama seperti dua ekor kupu-kupu anak itu
ke sana ke mari mengusung luka batini
dari desah nafsu ke gelora segala tipu.

Inikah kesesatan?
Sang waktu terus bergerak berjajar
tak pernah berpatah balik
tak pernah mengenal di mana mula detik.

Inikah pilihan yang menyasarkan
wahai kupu-kupu anak?

Rumah Merdeka,
Alor Setar.

Inilah Kembara Riwayat

Di ruang yang terasa asing dan sepi
hanya menungan dan renungan ke dalam
pengubat peribadi
dalam diam, dalam dendam
nyahlah sepi
myahlah segala duka berapiiiiiiiiii!

Di lorong yang asing ini
di hadapan Masjid Zahir
dua ekor rama-rama menabrak lukaku
dan merabakkan sekian renungan
bahawa sepiku bukan untuk kesesatan
dukaku bukan untuk diri kubunuhkan.

Hadapan Istana,
Alor Setar,
1.16pg

Thursday, April 16, 2009

Selawat & Orang Bakhil

Maksud hadith Nabi SAW: Adapun si bakhil itu
adalah orang yang apabila namaku disebutkan
di hadapannya maka dia tidak mahu membaca
selawat untukku.

Wednesday, April 15, 2009

Menulis Selawat

Sesiapa yang menulis selawat pada satu benda atau kertas,
para malaikat sentiasa memintakan ampun dosanya
selama mana tulisan itu belum terhapus.

Mafhum al-Hadis.

Wednesday, April 01, 2009

Kisah Madu Pada Zaman Rasulullah

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri, ceritanya: Ada seorang lelaki datang menemui Rasulullah, seraya berkata: "Saudara, saya sakit perut."
Rasulullah bersabda: "Minumlah ia dengan madu."
Orang itu lalu memberi minum saudaranya dengan madu kemudian datang lagi kepada Rasulullah SAW.
"Saya telah meminumnya madu, namun ia masih tetap sakit perut," kata lelaki itu. Baginda mengatakan itu sampai tiga kali lalu lelaki itu datang untuk yang keempat kalinya.
Rasulullah bersabda: "Minumlah ia madu."
Orang itu menjawab: "Saya sungguh telah memberinya minum madu, namun ia tetap sakit perut."
Baginda kemudiannya bersabda: "Allah Maha Besar dengan firmsn-Nya, dan yang berbohong adalah perut saudaramu."

(Sakit perut yang dimaksudkan dalam kisah ini ialah cirit-birit. Apabila Baginda Nabi SAW memberikannya sendiri sedikit madu, maka sembuhlah sakitnya. Hal ini disebabkan oleh karaktor madu yang berperanan sebagai resistan kuman/ bakteria).