Thursday, November 13, 2008

Balada Batang Belawai & Batang Rajang

batang belawai & batang rajang
berwajah ular menjalar menuju belukar
di dadanya kaujalarkan hangatnya harapan
seringkali kepergian tiap merah subuh & merah senja
berhari tanpa muak memukat nasib
mengutip syiling sekeping demi sekeping
yang menggelepar di atas lantai nafkah

tapi bila kauredahkan kenaikan ke lain arah
alangkah, sekadar air & garam yang menyimbah
jadilah kerongkong pada pahit oleh juluran lidah laut ganas
hati pun sakit melihat bayangan maut melilit
dukacita berpesta di pucuk-pucuk badai
menambah lusuh wajah murung harapan luuruh

katamu: angin pun seperti enggan simpati lagi
menerbangkan periuk kosong
membiarkan mulut pada terlopong
aduh!
bila laut china selatan bukan lagi sahabat akrabmu
bagai puteri santubong yang bermusuh dengan sahabat

tiba-tiba kulihat gemuruh laut tengkujuh itu
menyerap masuk menjadi gunung gemuruh
& detak luluh hatimu!
o sahabat, betapa kulihat anakmu mengepal nasi
berbaur manik berjujai.

AMINHAD,
Sarikei, Sarawak
11 Mei 1984
Dewan Sastera, Ogos 1985.
(Antologi Puisi Baharu Melayu 1961-1986)

Monday, November 10, 2008

SONDER HIDUP

kATA oRAng hiduP ini kEJAm,
tIdAK adil,
Rakus,
penGHinaan,
MAlang,
PenipUan,
Pura-pura
dan
peNinDASAN,
tapi
benarkah?

Kata ORAng
hidup ini BisiNG,
cemaR, noda, DosA, halilinTAR,
boM, Gempa BUmi, banjiR,
Ribut, PutinG beliUNG...
dan bukankah benar
yang mengakhirinya
KIAMAT?

Sonder hiDup
dalam tangan Amal
yang KIta genggam
di sini sampai
di SanA. Percayalah....

AMINHAD,
10 Nov, 2008.

Friday, November 07, 2008

Sepi dan Terasing

Hanya catatan kecil: S-e-p-i
dan
terasing
mengerumuni
d
i
r
i ....

AMINHAD,
7 Nov, 2008.